Wednesday, August 29, 2012

Teori Realisme Sosialis


Realisme Sosialis adalah salah satu paham/aliran sastra yang cukup kuat mendominasi di eropa barat, khususnya ketika rezim sosialis menempati posisi kekuasaan. Aliran ini cukup mempunyai konstribusi yang besar terhadap kasanah sastra dunia. Namun hingga kini banyak orang yang kurang suka membicarakannya. Hal ini punya alasan yang cukup kuat mengingat kebenayakan para sastrawan masih banyak yang berpaham netral dan anti partisan terhadap segala macam bentuk kekuasaan. Lebih-lebih ketika realism sosialis pernah mengalami sejarah buruk ketika berada dalam genggaman kekuasaan stalin di rusia selama beberapa dekade.

Realisme sosialis dan satra lain yang berbau politis dan memihak kemudian sering di reduksi sedemikian rupa sehingga tidak lagi di pandang sebagai gagasan kreatifitas yang humanis. Hal ini tidak terjadi di eropa saja melainkan di Indonesia di mana para seniman realisme sosialis seperti pramudya Ananta Toer dkk memang pernah terkait dengan partai komunis Indonesia (PKI) yang punya masalah historis. Agar reduksi yang menjurus pada sikap subjektifisme/sentiment berlebihan ini bisa jernih maka perlulah kiranya ditelaah lebih mendasar dan ilmiah tanpa perluh berprasangka buruk terhadap aliran ini.
Realisme sosial adalah salah satu paham/aliran sastra yang cukup kuat mendominasi di Eropa barat khususnya ketika rezim sosialis menempati posisi kekuasaan. Aliran ini cukup mempunyai konstribusi yang besar terhadap kesanah sastra dunia. Namun hingga kini banyak orang yang kurang suka membicarakannya. Hal ini punya alasan yang cukup kuat mengingat kebanyakan para sastrawan masih banyak yang berpaham netral dan anti partisan terhadap segala macam bentuk kekuasaan. Lebih-lebih ketika realism sosialis pernah mengalami sejarah buruk ketika berada dalam genggaman kekuasaan Stalin di rusia. Kritik sastra marxis berdasarkan filsafat marx, khusunya teorinya mengenai materialism. Menurut marx susunan masyarakat dalam bidang ekonomi, yang dinamakan bangungan bawah, menentukan kehidupan sosial, politik, intelektual, kultural bangunan. Sejarah di pandangnya sebagai suatu perkembangan terus menerus, daya-daya kekuatan di dalam kenyataan  secara progresif  mereka dan ini semua menuju masyarakat yang ideal tanpa kelas. Evolusi yang di harapkan  tidak berjalan dengan halus tetapi berjalan tersendat sendat hubungan-hubungan ekonomi menimbulkan berbagai kelas yang saling bermusuhan, ini mengakibatkan pertentangan kelas yang akhirnya di menangkan oleh kelas tertentu. 
Dalam teori ekonominya marx menerangkan bagaimana pertentangan antara kaum borjuis dan proletar bisa membawa revolusi yang bisa menghancurkan sistem kapitalis. Kaum proletar yang jaya akan melaksanakan masyarakat tanpa kelas. Perubahan dalam bangunan bawah mengakibatkan perubahan dalam bangunan atas. Bagi marx, sastra sama dengan gejala-gejala kebudayaan lainnya mencerminkan hubungan ekonomi, sebuah karya satra hanya dapat di mengerti klo itu di kaitkan dengan hubungan-hubungan tersebut.  Lenin dapat di pandang sebagai peletak dasar bagi kritik sastra marxis. Ia menulis lebih banyak dari pada marxis tentang masalah-maslah teoritis yang berkaitan dengan sastra yang mengembangkan suatu misi yang jelas tentang sastra. Ini di sebabkan karena ia berpendapat bahwa sastra dan seni pada umumnya merupakan suatu sarana penting dalam perjuangan melawan kapitalisme dari marx. Lenin meminjam pandangan “bahwa sastra mencerminkan kenyataan sebagai ungkapan pertentangan kelas”.
 Tetapi sastra tidak hanya mencerminkan kenyataan, sastra dapat dan harus turut  membangun masyarakat, seperti halnya pendapat Jan Van luxembrug miekel bal dan William g Weststeijn dalam bukunya (pengantar ilmu sastra :25) yang menyatakan “ sastra hendaknya tidak hanya membuka mata orang bagi kekurangan – kekurangan di dalam tata masyarakat, tetapi juga menunjukkan jalan keluar”. Dalam sebuah karangan yang di tulis pada tahun 1905 lenin memaparkan apa yang diharapkan dari sastra. Tulisan itu berjudul “organisasi partai dan sastra partai”, dalam karangan tersebut lenin meneropong tulisannya dari sudut pandang jurnalis dan publistik. Dalam karangan itu lenin Lenin mengutarakan pengertian mengenai “Ikatan Partai” yang menerapkan tiga syarat bagi sastra:

2.1.1        Sastra harus mempunyai suatu fungsi sosial.
2.1.2        Sastra harus mengabdi kepada rakyat banyak.
2.1.3        Sastra harus merupakan suatu bagian dalam kegiatan partai komunis.

Dengan demikian sastra dijadikan sastra dijadikan suatu bagian di dalam mekanisme sosial demokratik, yang digerakkan oleh gugus depan segenap kelompok “kelas” kaum pekerja yang sadar akan politik, sebuah unsur organik dan sebuah senjata ampu didalam perjuangan sosialisti.
Selama tahun-tahun pertama semenjak revolusi, pengarang di uni soviet masih agak bebas dalam hal karang mengarang, partai disibukkan oleh hal yang lebih penting (keadaan ekonomi yang gawat serta perang saudara), apalagi trostski dan lunattsjaski tidak mentah-mentah menolak gagasan bahwa seorang seniman harus di berikan sekedar kebebasan artistik. Namun lambat laun partai makin menggenggam dunia kebudayaan, semua media massa langsung diawasi oleh partai dan para pengarang di himpun dalam suatu organisasi yang dipimpin oleh partai pula. Pada kongres pertama himpunan pengarang pada tahun 1934 diletakkan  dasar bagi “realism sosial” yang sampai sekarang ini melandasi pandangan resmi mengenai kesenian di uni soviet. Aliran realism sosialis, sesuai dengan pandanga lenin, mengandaikan adanya hubungan dialektik antara sastra dan kenyataan.
Dari satu pihak kenyataan tercermin dalam sastra sehingga sastra di anggap menyajikan suatu tafsiran yang tepat mengenai hubungan-hubungan didalam masyarakat (realisme), di lain pihak sastra juga mempengaruhi kenyataan sehingga mempunyai tugas mendampingi partai komunis dalam perjuangan membangun suatu masyarakat baru yang lebih baik (sosialistik), Jan Van Luxembrud mikel bal dan William g weststeijin (1982:26) berpendapat “realism sosialis menuntut dari para pengarang agar melukiskan kenyataan dalam perkembangan revolusionernya, selaras dengan kebenaran dan fakta sejarah. Selain itu pelukisan yang bersifat artistik itu hendaknya digabungkan dengan tugas mendidik kaum buruh sesuai dengan semangat komunis.


2.2 Kemunculan Teori Realisme Sosialis
      Kalau kita tengok lebih jauh pada dasarnya kemunculan aliran ini bukan berdiri sendiri. Ia terkait dengan konsepsi dasar filosofis materialisme dialektik dan materialisme historis (marxisme) yang digagas oleh karl Marx dan Fredik Engels. Walaupun orang seperti pramudya mengaku tidak pernah belajar Marxis, namun berbagai karya sastra baik dalam bentuk novel, cerpen maupun romannya membuktikan keterkaitan tersebut. Apa sebenarnya dalam filosofis Marxsis yang mempengaruhi sastra ini?
      Pernyataan ini adalah suatu pertanyaan mendasar berkaitan dasar teoritik marxsisme dalam segala bidang. Dalam meninjau hubungan struktur  masyarakat marx berpandangan bahwa adat dua sastra sosial yang ada dalam setiap jaman, yakni basis struktur (struktur dasar) dan supra struktur (struktur atas). Dalam hal ini filsafat marxis menenpatkan ekonomi sebagai struktur yang secara urgen mempengaruhi bidang-bidang lain dalam bidang supra stuktur seperti, pemikiran, politik, agama, dan kebudayaan. Seluruh komponen supra struktur berubah atau tidaknya akan sangat di tentukan dari corak produksi ekonomi sebuah masyarakat.
      Aliran ini dulunya hanya bersifat sederhana dan terbatas dalam lingkungan sastrawan yang bersinggungan dalam pemikiran marxis. Namun ketika ajaran marxixs mampu menampilkan dirinya menjadi sebuah ideology dan di praksiskan oleh V.I lenin menjadi partai revolusioner kelas pekerja yang berideolgi sosialisme, dan mempunyai banyak pengikut sastrawan beraliran realis, maka banyak orang menyebutnya menjadi realisme sosialisme. Aliran ini lahir pertama kali di rusia atas prakarsa beberapa sastrawan partai Bolshelvik, antara lain, Marxim gorki yang kemudian di kenal sebagai bapak pendirinya.

1 comment:

  1. Casino | DrmCD
    ‎About our website · ‎Contact · ‎Gaming · ‎Entertainment · 제주 출장안마 ‎Casino Dining · ‎Promotions. More 속초 출장마사지 Info. Casino has 제주도 출장안마 a variety of gambling 공주 출장샵 options including sports, slot, table games, 안성 출장샵 table games.

    ReplyDelete